Aku yang Penuh Penyesalan

Sudah terlalu lama sampai tangan pun tak sanggup tuk menggapai pena. Merangkai kata lalu mencipta kisah. Namun saat ini semuanya tumpah. Tetes air mata, pun begitu pula hati yang kian bergolak seakan ingin memuntahkan isinya. Hati yang terbebani, menyesal karena banyak hal yang tak bisa diberi. Namun otak tak ingin mengerti, terus memaksa dengan angkuh, tetap pada pendiriannya, pada harapan yang ia kira mudah untuk dicapai. Seperti telah memamah hati perlahan tapi pasti, tentu saja. Aku kian lelah, terus bertanya bagaimana kelanjutan akan lanjutan kisah. Kadang rasa kosong, hampa, sebab gagal memberi makna pada hidupku sendiri. Kadang rasa hilang, tersesat terlalu jauh dari aku yang dulu. Aku yang cemerlang, aku yang berdiri lantang menghadang tantangan. Aku rindu diriku, teramat malah. Aku ingin pulang dan memutar waktu. Namun sayang aku tiada mampu… Aku yang penuh penyesalan

Komentar

Postingan Populer