Global Peace Volunteer Camp 1.31 Part 2
Part 2
Be the change you wish to see in
the word.
Mahatma Gandhi
Here we go Global Peace Volunteer
Camp !!!
Mobilpun berhenti disebuah rumah
(semacam villa). Kak Chintya bilang adegannya mirip dengan opening film horror
ditambah lagi ada kucing yang tiba-tiba melintas, aku cuma tertawa mungkin
penulis memang beritu, imajinasinya liar kemana-mana. Kamipun disambut seorang
wanita yang akhirnya aku tahu namanya Kak Sonya. Kak Sonya mengajak kami turun
ke tenda dan aku harus memanggul koperku yang berat, mungkin karena tak tega
Kak Sonya bilang gantian, tapi tenyata diapun tak sanggup hahaha. Sesampainya
di bawah, ada 6 tenda yang tersedia. 3 untuk perempuan 3 lagi untuk yang
laki-laki. Aku ditempatkan di tenda 3 bersama kak Diah dari Yogya, kak Aqma
dari Jakarta dan kak Kiki dari Palembang. Sembari menunggu peserta lain yang
belum sampai, kamipun duduk di Aula sembari berbagi cerita. Sepertinya beberapa
hari kedepan akan sangat seru pikirku..
Pukul 4 sore acara resmi dibuka,
teman-teman dari Kalimantan dan Makassar juga sudah datang. Agar saling
mengenal kami diharuskan untuk mengikuti permainan mencari teman, jadi kita
harus berkenalan dengan teman dan berusaha menebak-nebak tentang dirinya
seperti apakah mereka pernah keluar negeri, suka matematika, pernah membaca
semua buku Harry Potter, bisa 3 bahasa dan lain2 pokoknya ada 25 pertanyaan
(aku cuma isi 14 kotak, itupun paling tinggi, hahaha) selanjutnya bermain blind
curtain, siapa cepat tebak namalah intinya. Seruuuu.
Setelah bermain, kami disajikan
materi Personality Plus oleh kak Shintya
Rahmi Utami, kamipun dibagi perkelompok yang terdiri dari peserta dengan
keribadian berbeda. Kelompokku berisi kak Chintia, Kak Wiwi dari Makassar, Bang
Muslimin dari BABEL dan Bang Pajri dari Palagkaraya. Fasilitator kami orangnya
heboh dan pede kelas berat Bang Faris dari Bandung. (semua aku panggil abang
dan kakak ya? Iyalah kan aku yang paling
mudhaaaa). Intinya kita harus mengenal tipe keribadian, bukan hanya untuk kita
tapi juga kepribadian orang lain. Untuk apa? Karena seorang leader harus mampu
mengenal dirinya dan orang lain yang akan bekerjasama dengannya. Aku sudah
sering cek tipe kepribadian ini lewat tes online dan membaca banyak artikel di
internet tapi entah kenapa materi kali ini sungguh menarik, serasa baru pertama
mendengarnya (semangat anak Riau yang perjalanannya jauh kali ya?)
Setelah makan malam bersama
kembali kami diberikan materi tentang Global Peace Foundation, visi misi NGO
ini perbedaan GPV,GVP dan GVF serta masih banyak lagi. Materi disampaikan oleh
Mas Mahmudi. Mungkin karena lelah aku tak seantusias mendengarkan seperti
materi sebelumnya , namun catatanku tetap berisi hehehe. Selanjutnya materi ke
3 disampaikan oleh Mr. James Poon tentang
One Family Under God. Sebenarnya mataku sudah terlalu sulit untuk diajak bekerjasama
namun, karena ini adalah materi penting, kupaksa mereka untuk tetap terjaga.
Inti materi ini adalah semua permasalahan didunia ini asalnya dari diri kita
sendiri. Kitalah yang mengkotak-kotakkan manusia regardless of religion, race, nationality and culture. I’m the source
of problem, because I’m selfish, We are selfish, so and it’s our time to
transform ourselves to become moral and innovative leader. Diakhir sesi
kami diminta mempresentasikan kenapa One
Family Under God sangat sulit diterapkan dan usaha inovatif apa yang akan
kami lakukan untuk menciptakan global
peace. Kegiatan malam ini pun usai, kami harus berisirahat karena besok ada
banyak kegitan lain yang harus diikuti.
Day-2
Pukul 4. 30 kami bangun, udara
yang terlalu dingin membuatku sedikit kesulitan bergerak, sendiku terasa sakit padahal sleeping bag yang
disediakan sudah cukup tebal, beginilah kalo orang yang biasa hidup ditempat
panas tiba-tiba indah ke tempat dingin. Kami berkumpul dan melakukan pemanasan (senam
ringan) diluar, tiba-tiba hujan turun, kamipun berlarian tunggang langgang
masuk ke aula dan melanjutkan permainan Unity Ball disana. Permainan sangat
seru, perlu strategi untuk menyelesaikan tiap levelnya. Setelah selesai kami
sarapan dan bebersih diri.
Pukul 9 pagi kembali kami
dibekali materi tentang Leadership Core
Values oleh Mr.James Poon. Nilai-nilai inti dari kepemimpinan itu ada 4
yaitu living for the greater good, dream
big, ownership and teamwork. We have to put vision into action for a world of
lasting peace because the most powerful power in the universe is TRUE LOVE
power. True love means that we can live for other. We can serve other
voluntarily with freewill and ownership which are rooted in the core values.
Setelah selesai kami menonton
sebuah video inspiratif berjudul Rian’s
Well, bercerita tentang seorang anak asal Kanada yang memiliki niat yang
kuat untuk membuat sebuah sumur untuk membantu masyarakat di Afrika, berasa
malu pada diri sendiri yang punya banyak impian tapi tak pernah mengambil
langkah konkrit untuk membuatnya jadi nyata. Duuh Tika please keep on moving..
Kegitan dilanjutkan dengan
permainan membangun jembatan dari kertas koran. Akan tetapi salah satu mata
anggota kelompok ditutup dengan kain hitam, awalnya aku heran kenapa hal itu
harus dilakukan. Mungkin biar kerja kami terhambat, batinku. Kami diberikan
waktu 30 menit untuk membuat jembatan yang kokoh namun, menjelang waktu habis
kami diminta berhenti. Ada kata-kata dari Kak Sonya yang menyentil hatiku. Dia
bilang kenapa kalian seolah-olah mengacuhkan teman-teman yang matanya ditutup? Kenapa kalian tidak
melibatkannya dalam perkerjaan? Apakah kalian merasa sangat sempurna sampai tidak
membutuhkan lagi bantuan mereka? Memang benar, terkadang kita terlalu egois
dengan tujuan, tanpa pernah ingin membagi tugas dan tanggungjawab dengan orang
yang kita anggap tidak mampu. Dan aku paling sering melakukan itu, tiap ada
tugas kuliah yang berkelompok, aku selalu berusaha untuk menyelesaikannya
sendiri. Karena apa? Karena aku egois, menganggap bahwa aku yang terbaik tanpa
menyadari bahwa sesungguhnya aku butuh pertolonngan dan tenaga orang lain. Teman-teman
maafkan aku yaa
Pukul 1 siang materi yang
disampaikan adalah tentang True Love,
Family as the School Of Love. Bagaimana kita membangun keluarga yang baik,
menciptakan generasi yang merupakan individu-individu yang menjadi penggagas
kedamaian didunia. Materinya berat tapi menurutku jadi aneh, kami cuma bisa
saling pandang sambari mengulum senyum.
Selanjutnya kami diberi waktu
untuk mendiskusikan Skit Performance sesuai
tema yang ditentukan panitia, kami mendapat tema Leadership Core Values. Setelah diskusi panjang jadilah kami
menampilkan drama berjudul The Most
Important Body Part. Pukul 5 kami mengadakan Skit Performance, sesi ini benar-benar menghibur, kami tak berhenti
tertawa. Setelah selesai kami makan malam bersama dan bercerita banyak hal, sebenarnya
temanya cuma satu yakni DRAMA KOREA hehe. Terbuktilah hipotesis bahwa drama
korea menyatukan insan yang tak saling kenal menjadi layaknya saudara kandung. Setelah
itu kami mandi dan istirahat sebentar sebelum nanti malam masuk ke sesi Heart to Heart.
Pukul 19.30 kami kembali
berkumpul di Aula, mendengarkan paparan kak Novanka Raja tertang Hidup yang
Hidup serta membuat grafik kehidupan. Ternyata kehidupak sang penulis ini
dulunya sangat memprihatinkan, tidur di kursi warteg dan sarapan dua bungkus
emping tiap hari selama enam bulan membuat aku geleng-geleng kepala. Belum lagi
ceritanya saat menyambut kedatangan orang tuanya dari kampung, tidur dipinggir
jalan beralaskan sajadah dan kardus bekas.
Tiba saatnya kami duduk
berhadap-hadapan saling berbagi cerita, aku berpasangan dengan kak Diah,
bukannya sedih-sedihan seperti pasangan curhat lain, kami malah tertawa-tawa,
tapi banyak pelajaran yang bisa kuambil dari Kak Diah, dibalik sosoknya yang
tampak ceria dan mandiri ternyata dulu dia adalah seorang anak introvert yang
manja, namun perjalanan hidup telah mengubahnya menjadi pribadi yang berani,
aktif dan hobi naik gunung. Tuhan memang telah menyiapkan rahasia indah dibalik
kejadian. Dia juga memberikan saran akan penyakitku, ya penyakit sulit
mengungakapkan apa yang ada di kepalaku. Padahal terkadang orang disekitar
sangat butuh tanggapanku. Intinya I have to get out from my comfort zone Hehehe. Makasih ya kaak..
Selanjutkan kami membentuk
lingkaran besar ada beberaa orang yang menceritakan kisahnya, berbagi
inspirasi. Melalui kegiatan ini aku sadar bahwa apa yang kualami selama ini
tidak ada apa-aanya jika dibandingkan yang terjadi dengan keluarga baruku ini.
Hidup yang berat tak menyurutkan semangat mereka untuk terus berkarya,
berprestasi dan berbagi dengan orang lain. Aku menyakinkan diri bahwa aku harus
banyak bersyukur dengan segala nikmat yang telah diberikan kepadaku dan
berusaha terus untuk live my life to the fullest. Di akhir sesi kami saling
bertukar kado sederhana, aku dapat serenteng m*lo sachet, haha tahu aja kalo
udara dingin memang butuh minuman hangat, thanks anyway aku tau ini kado dari
salah satu GENG PEMPIJIT J. Oiya
geng ini juga menampilkan tarian yang dibuat sendiri oleh Bang Hasfi, akhirnya
kami menari bersama-sama.
Day-3
Pagi-pagi sekali kami
dikumpulkan, bersiap-siap untuk agenda pamungkas tsssaah, now it’s time to do service, diiringi rinai hujan kami naik ke
kampung atas, mempertimbangkan cuaca yang kurang mendukung kami mengambil rute
yang pendek, hanya sekitar 15 menit pendakian. Kami harus melangkah dengan
hati-hati, hujan membuat tanah menjadi becek dan licin terlebih kami harus
waspada dengan jurang yang ada disisi kiri. Setelah sampai dipersimpangan kami
dibagi ke 3 rumah penduduk, kelompokku “Drizzle” menyambangi rumah Bapak Heri
dan ibu Rahmi, keluarga dengan 5 anak ini menyadarkan kami bahwa apapun kondisi
yang kita hadapi bersyukur adalah hal yang paling utama. Anak-anak mereka
merupakan generasi Indonesia dengan tekad baja. Mereka rela menuruni gunung
dengan waktu berjam-jam untuk pergi ke sekolah. Semoga kalian menjadi orang
sukses adik-adik. Sayangnya penduduk di daerah ini kurang mendapat perhatian
dari pemerintah, mereka tidak punya KIP, BPJS dan surat-surat lain yang
merupakan program pemerintah, Pak Heri mengaku sudah mengurusnya ke ketua RT
setempat, tapi belum ada tanggapan. Pak Heri juga bercerita jika musim hujan
seperti ini mereka juga kesulitan berkebun sehingga tidak ada pemasukan. Sungguh miris.
Setelah berbincang beberapa saat
kamipun pamit, hujan tak lagi turun namun udara dingin membuatku harus
menggunakan sarung tangan tebal. Kabutpun juga menyelimuti kami, tapi tenang
ini memang benar-benar kabut bukan asap seperti yang biasa kita hadapi di Riau
hehehe. Tak lupa kami mengabadian foto karena selama kegiatan jarang sekali
kami berfoto bersama.
Kamipun membersihkan badan dan
pakaian karena penuh lumpur (sebenarnya tidak rela karena airnya kayak es) selanjutnya
mempresentasikan pengalaman service kami tadi. Dilanjutkan dengan diskusi presentasi
project plan sesuai SDG’s (Sustainable Development Goals) yang akan
kami laksanakan didaerah masing masing. Acara pun ditutup dengan pengumuman
actor, actres, skit performance dan grup terbaik. Pemberian sertifikat serta sugar cube dan terakhir salam-salaman.
Berakhir sudah rangkaian acara 3 hari 2 malam ini, sedih juga berpisah dengan
teman-teman yang sudah akrab layaknya saudara sendiri. Keep in touch ya guyssss..
Lucky Club | UK Casino site, get a £20 bonus - Lucky
BalasHapusLucky Club is a London-based gambling company that's launched its UK casino. The company was luckyclub.live founded in 2000 and has been running since 1999.