Global Peace Volunteer Camp 1.31 Part 1

A journey will help you to discover a new family, new thoughts and new hopes.ANF

Pernah dengan tentang Global Peace Volunteer Camp? Nah, pada kesempatan ini saya akan tuliskan sedikit kisah saya selama mengikuti kegiatan ini. Let’s check this out…

Keberangkatan.

Pukul 4.30 taxi yang kupesan datang dan mengantarkanku ke Bandara, teman-teman satu kos masih pada tidur, pastinya kelelahan setelah pelaksanaan OF (Olimpiade Fisika) dan persiapan penutupan OF hari ini. Bandara masih sepi, terdapat beberapa orang yang tidur disini rupanya. Berhubung waktu subuh belum masuk akhirnya aku nyantai dulu di musholla. Ini jadi pengalaman pertama untuk sholat subuh di Bandara. Jam 6.25 pesawatnya boarding, Alhamdulillah landing lancar di Soeta walau disertai gerimis mengundang aseek. Aku langsung pesan tiket damri menuju Bogor, hujan deraspun turun “semoga perjalanan ini berkah” batinku.

Jam 9 Damri dari Bogor datang, perjalanan selama 2 jam lebih ditempuh menembus hujan. Sesampainya di Botani Square aku langsung cari angkot no 1 sesuai dengan petunjuk yang didapat dari panitia. Setelah bertanya pada abang supir angkotnya dia bilang kalo ke Cimory bisa tembus 2-3 jam (wualah lamanya) dikarenakan ada pejabat yang meninggal dan persiapan Pekan Raya (aku juga gak terlalu perhatikan apa yang beliau bilang, intinya macet). Akhirnya atas sarannya dan persetujuanku jadilah aku carter angkotnya ke Cimory.

Selama perjalanan banyak hal yang diceritakan abang supir ini. Mulai dari riwayat pekerjaannya, cerita kampung Arab sampai hikayat sungai pengantin. Ujung-ujungnya aku dinasehatin supaya cari jodoh yang bla.. bla.. hehe. Tak apalah terimaksih atas ceritanya dan nasehatnya ya bang. Kurang dari jam 12 aku sampai di Cimory, masih belum ada orang sodara-sodara. Ada sih anak TK  yang lagi study tour kayaknya. Kurang dari jam 1.30 aku ketemu Mas Mudi, kamipun berkumpul dan berangkat ke Kampoeng Awan dengan mobil apalah namanya saya juga tidak tahu. Didalamnya ada aku, kak Chintya dari Bogor, Ratna dan Masyitah dari Pekanbaru (mereka anak Psikologi UIN), Indra dari Bandung, dan Novian dari Semarang (aku lupa2 ingat Novian sebenarnya dari mana). Perjalanan dimulai, kak Chintya teriak-teriak karena jalan rusak dan menanjak aku hanya tertawa karena sudah terbiasa dengan medan seperti ini (SOMBONG J). Kami cerita banyak hal, mulai dari program2 exchange sampai buku2 favorit, ternyata kak Chintya dan Novian adalah penulis dari komunitas OSPEK yang didirikan kak Novanka Raja waaaah SWAAAG!!

To be continue yaa…

Bagaimanakah kegiatan selama 3 hari 2 malam kedepan? Ayook dibaca part II nya ya!



Komentar

Postingan Populer